pagi hari yang cerah di kota yang dijuluki kota pelajar....kota sepeda **duluu** ...kota gudeg...nah yang terakhir ini yg asli dr kota yang bernama yogyakarta hadiningrat...kota pelajar, kota seniman....
berangkat untuk mencoba menyusuri jalan di pinggiran kota jogja sampai daerah candi boko dan candi ijo yang misteriushingga nyasar ke daerah yang saya lupa namanya,disitu ada batu yang konon hanya ada di dasar samudera,bentukan dr bebatuan vulkanik purba, dari situ saya mencoba menyusuri jalan2 dengan hamparan sawah yang luas hingga ada satu bangunan yang menarik perhatian saya/sebuah bangunan yg mirip pabrik, disitu terdapat tulisan cukup eye catching...karena ukurannya cukup besar.....tulisan 1951...kemungkinan tahun di bangunnya bangunan bekas gudang milik belanda ini. dengan jendela yang beberapa berlubang,kusam dan kotor..yang konon dari dulu sampai sekarang fungsinya tidak berubah ::: untuk tempat gudang dan pengolahan tembakau mulailah saya melihat2,bercakap2 dengan beberapa pekerja yang hampir semuanya ibu2....hingga mereka akrab dengan saya,dari situ saya mulai minta ijin memotret kegiatan para perempuan petani tembakau ini **ngepas2in hari kartini aja hehe**
|
tembakau yang telah di press di dalam gudang koperasi |
|
pintu utama gudang pabrik pengepakan tembakau dengan desain kuno nya |
|
sepeda para pekerja gudang |
bagi masyarakat sekitar dan menurut ibu2 petani ini tembakau adalah emas hijau yang menjadi sumber utama penghidupan mereka. Kondisi lahan yang tandus membuat mereka hanya bisa melakukan dua kali masa tanam selama satu tahun. Masa tanam padi saat musim hujan dan tembakau saat kemarau. Jika kemaraunya sudah parah, lahan hanya dibiarkan bero (tak terurus)."Kami tidak mungkin meninggalkan tembakau karena itu warisan leluhur. Tembakau menjadi komoditas penting, bahkan untuk sesajen kami menggunakan tembakau," kata ibu sumiyem ,salah satu petani yang selama melihat lihat dia yang saya ajak ngobrol.
|
gudang tembakau yang telah di press |
|
memisahkan tembakau kualitas bagus dan yang rusak |
|
pengepresan tembakau untuk selanjutnya dikirim ke pabrik rokok |
|
di injak injak....sebelum proses pengepresan |
di pabrik inilah tembakau di keringkan, kemudian di pilah2 **quality control** setelah itu barulah di pack dengan alat press tradisional peninggalan jaman penjajahan belanda yang selanjutnya tembakau di kirimkan ke beberapa produsen rokok besar, diantaranya PT Djarum kudus untuk bahan dasar rokok kretek, karena tembakau di daerah ini menurut beberapa petani disitu merupakan tembakau kualitas satu dan terbaik untuk bahan dasar rokok kretek,tetapi kini mereka cukup was was dengan naiknya pajak tembakau dan di tambah lagi dengan kontroversi di mana tembakau di haramkan oleh sebuah lembaga agama,pasrah hanya itulah jawaban2 mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar